Wednesday, October 13, 2021

SEJARAH PENCAK DOR | Official Pencak Silat Indonesia

Pencak Dor merupakan salah satu jenis kegiatan olahraga tarung bebas yang pertama kali diadakan dilingkungan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. Hingga artikel ini diterbitkan Pencak Dor masih rutin diadakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan warisan budaya Bangsa Indoensia.

Salah satau seni seni beladiri yang menjadi sejarah panjang Pesnatren Lirboyo ini menjadi rutinitas santri diluar menimba ilmu agama, tradisi ini bertransformasi menjadi ajang silaturrahim para pendekar yang dikenal dengan sebutan Pencak Dor.


Sejarah Pencak dor | OFFICIAL PENCAK SILAT INDONESIA
Sumber tertera pada gambar

Dikutip dari Kompas.TV -  Gus Latif atau yang lebih akrab disapa Mbah Latif adalah salah satu tokoh penting yang menjadi saksi hidup perkembangan Pencak Dor dan Pagar Nnusa GASMI di lingkungan Pesantren Lirboyo, dalam wawancara tersebut Mbah Latif mengatakan,

Asal muasal Pencak Dor

Sebutan Pencak Dor mulai dikenal dikalangan santri dan masyarakat umum sejak awal 1960-an. dengan adanya kegiatan Pencak Dor menjadikan magnet kuat para santri dari berbagai penjuru negeri berbondong-bondong datang ke Lirboyo, bukan hanya kalangan satri saja bahkan dari kalangan umum pun juga tidak kalah besarnya, mulai dari masyarakat Karesidenan Kediri dan sekitarnya

Setiap Pencak Dor diadakan maka waktunya para jawara-jawara Karesidenan Kediri dan sekitarnya berkumpul, tidsk disitu saja para pendekar-pendekar dari berbagai alairan dan penjuru negeripun rela datang menghadiri Pencak Dor di Pesantren Lirboyo Kediri, disisi lain Pesantren Lirboyo ini dikenal sejak dulu merupakan tempat pengkaderan para Pesilat apa lagi masih ada nama besar Gus Maksum pada masa itu.

Arena Pencak Dor

Diarena yang hanya dibatasi bambu serta beralaskan kayu dan terpal acara Pencak Dor berlangsung sangat meriah. awal mula kegiatan ini dinamai oleh para pendekar Karesidenan Kediri dan sekitarnya sebagai kegiatan "Pencak Genjot/ Pencak Bebas" dan kemudian diubah menjadi "Pencak Dor" hingga saat ini. Ujar Mbah Latif

Kemudian tambah beliau " Jika ditandai dengan tabuhan alat musik dan Salawatan itu berarti Pencak Dor akan segera dimuali dan ribuan penonton memadati lapangan bergelora untuk mengantri hanya sekedar menonton hingga mengatri untuk mencoba naik diatas panggung bambu.

Prinsip Pencak Dor adalah " Diatas lawan dibawah kawan" prinsip ini tetap dijaga sebagai pondasi utama diadakannya Pencak Dor yang menjadi ajang memperat tali silaturrahim. bertarung brutal hanya berlaku di atas saja setelah turun tidak ada lagi yang nama nya dendam diatara petarung yang telah usai berduel.

Lantas apa yang diperoleh setelah para petarung berduel, bukan urusan menang kalah diatas bertarung hanya untuk menunjukan ikatan silaturrahim setelah bertarung para pendekar diberikan kupon oleh panitia yang nantinya akan ditukarkan dengan soto/rawon.

Karena cara tradisional ini merupakan cara efectif dalam meredam ketegangan antar petarung usai berduel. makan bersama sambil bercanda dan pulang menjadi teman akrab. itulah Pencak Dor.

Karena bagi para petarung Pencak Dor legitimasi bertarung adalah hal yang kedua yang paling utama adalah menjalin ikatan silaturrahim dan persahabatan antara siapapun mekipun belum pernah salaing kenal sebelumnya. tutup Mbah Latif

Tag :
Pencak Dor, Sejarah Pencak Dor , Pagar Nusa, GAMSI, Ggus Maksum, Mbah latif, Budaya Indonesia, Pencak Silat