Tuesday, October 5, 2021

BIOGRAFI GUS MAKSUM JAUHARI GURU BESAR PAGAR NUSA | Official Pencak Silat Indonesia

gus maksum
Gus Maksum

Biografi

Kh. Abdullah Maksum Jauhari yang akrab disapa Gus Maksum adalah tokoh penting NU dari Kota Kediri Jawa Timur yang berperan aktif dibidang dakwah Islam dan Pencak Silat, berikut profile dari Kh. Abdullah Maksum Jauhari (Gus Maksum) :
  • Nama : KH. Maksum Jauhari lebih akrab dipanggil Gus maksum
  • Tempat/Lahir : Kanigoro, Kras Kediri jawa Timur, 08 Agustus 1944 
  • Wafat : Kanigoro, Senin 21 Desember 2003
  • Putra paling bungsu dari Kyai Jauhari dan Nyai Aisyah
  • Cucu dari salah satu pendiri PP Lirboyo KH. Manaf Abdul Karim
  • Guru Besar PSNU Pagar Nusa
  • Menjadi salah satu Pengasuh Pesantren Lirboyo
  • Komandan uatama pemberantas PKI tahun 60-an
  • Ketua Umum pertama PSNU Pagar Nusa
  • Pendiri Pencak Silat GASMI (Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia)

Sanad pendidikan

  • Masuk Sekolah Dasar Kanigoro pada tahun 1957
  • Madrasah Tsanawiyah (MTS) lirboyo namun tidak sampai tamat
  • Selebihnya beliau habiskan belajar mendalami ilmu agama di Pesantren Lirboyo dan melalangbuana diberbagai wilayah Jawa dan luar Jawa untuk mendalami kanuragan dan pencak silat.

Guru-guru Gus Maksum

KH. Maksum Jauhari menuntut ilmu dengan mengaji dan sekolah selain itu juga belajar ilmu kanuragan dan pencak silat ke banyak wilayah dengan mendatangi para ahli yang menjadi kebutuhannya, di antara lain:
  1. KH. Jamaludin Batokan (Kediri)
  2. KH. Jufri, Mbah Jipang (Kediri)
  3. Kiai Muhammad Batokan (Kediri)
  4. Ahmad Fathoni (Pendekar dari Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat) ahli ilmu pencak aliran Cikaret dan Cikalong
  5. KH. Kasidak (Kediri - Blitar)
  6. Haji Munawar, Jabang, Kediri
  7. Haji Muhajir, Mondo, Kediri
  8. Haji Zaenal, Kediri
  9. KH. Mansur, Kali Pucung, Blitar
  10. KH. Ahmad, Kemuning, Kediri
  11. KH. Ibrahim, Banjar Melati, Kediri
  12. Habib Jufri, Mrican, Kediri
  13. Habib Baharun, Mrican, Kediri
  14. KH. Mahrus Ali (Lirboyo, Kediri)
  15. KH. Ya'kub (Lirboyo, Kediri)
  16. KH. Ilyas (Buntet, Cirebon)
  17. Kiai Busro (Buntet, Cirebon)

Gus Maksum kecil

KH. Abdullah Maksum Jauhari (Gus Maksum) lahir dan dibesarkan di Abdi Dalem lingkungan Pesantren Lirboyo menjadikan beliau memiliki karakter yang taat beragama, taat kepada kedua orang tua dan kepada guru-gurunya. Karakter inilah yang membuat mendiang Gus Maksum sangat berkarisma dikalangan santri-santri Lirboyo.

Tercatat diberbagai sumber, Gus Maksum diwaktu kecil telah memiliki tanda-tanda Kharomah yang fenomenal, tidak hanya memiliki kepandaian dalam belajar ilmu agama saja namun Gus Maksum kecil sudah memiliki keahlian-keahlian diluar nalar, seperti  melompat melayang dari satu tiang ketiang yang lainnya di masjid Kanigoro, berputar cepat diatas piring tanpa pecah bagaikan Gangsing, padahal waktu itu Gus Maksum kecil masih belum mahir ilmu kanuragan maupun silat. Selengkapnya tentang Kharomah Gus Maksum bisa dibaca pada tautan link dibawha ini,
  • Beberapa catatan bersejarah Kharomah Gus Maksum diwaktu kecil

Gus Maksum Muda

Ketika masuk diusia belasan tahun Gus Maksum mulai memperdalam ilmu agama ke berbagai wilayah dijawa dan luar jawa, dalam beberapa kali perjalanan ini Gus Maksum muda sembari memperdalam ilmu kanuragan dan ilmu beladiri dengan guru-guru pembimbing terbaik dimasing-masing bidang. 

Setelah kembalinya beliau dari perantauan, Gus Maksum muda mengabdikan diri dan menetap di Pesantren Lirboyo untuk mewariskan keahlianya dibidang ilmu agama, kanuragan dan pencak silat.

Dekade 1960-an menjadi momen bersejarah bagi Gus Maksum muda, yang mana pada saat itu terjadi puncak gelombang Intimidasi, Anarki dan Frontalisme dari anggota PKI dan antek-anteknya diwilayah Karesidenan Kediri, khususnya dipesantren-pesantren tak terkecuali Pesantren Lirboyo.

Mendengar berhembusnya informasi anggota PKI dan antek-anteknya telah menyiapkan lubang untuk melakukan pembantaian terhadap Kiyai dan Ulama abdi dalem Pesantren Lirboyo membuat jiwa muda Gus Maksum semakin murka dengan terang-terangan beliau menyatakan perang terhadap PKI dan antek-anteknya.

Tidak hanya sekali Gus Maksum melakukan kontak fisik dengan pemuda-pemuda LERKA besutan PKI, Atas ijin guru dan Allah SWT Gus Maksum mampu melawan belasan PKI, Lebih lengkap tentang momen-momen Gus Maksum melawan PKI bisa dibaca ditautan link dibawah ini.
  • Momen Gus Maksum memukul mundur puluhan Anggota PKI
  • Momen rabut Gus Maksum menyala 
Kemudian sebagai antisipasi serangan dari PKI dilingkungan Pesantren Lirboyo, pada tahun 1966 Gus Maksum mengadakan kegiatan latihan Pencak Silat bersama santri-santri di Lirboyo dan diberikan nama Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) tujuannya untuk bekal beladiri menjaga Kiyai dan Ulama.

Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) menjadi saksi sejarah yang menceritakan kepawaian Gus Maksum muda dalam ilmu beladiri, keahlian-keahlian beliau dibidang beladiri dituangkan dan wariskan didalam GASMI, Sejarah GASMI bisa dibaca pada tautan link dibawah ini
  • Sejarah berdirinya GASMI 
  • Momen Bersejarah GASMI vs LERKA PKI

Gus Maksum dan GASMI

Pada tahun 1965 menjadi puncak dari sejarah Gus Maksum di Karesidenan Kediri dan Lirboyo, peran beliau sangat krusial dalam menumpas anarkisme dan frontalisme anggota PKI dan antek-anteknya secara langsung, hal ini membuat nama beliau santer terdengar di berbagai kalangan pendekar dan Ulama NU hingga keberbagai wilayah Jawa dan luar Jawa.

Sebagai antisipasi serangan sisa-sia PKI dan antek-anteknya pada 11 Januari 1966 Gus Maksum mendirikan GASMI (gerakan aksi silat muslimin indonesia), beliau mengajarkan teknik beladiri yang telah dirangkup dan disempurnakan kepada para santri-santri di Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur, sebagai sarana beladiri untuk menjaga Kiyai dan melawan anarkisme Anggota PKI.

Ilmu fisik dan kanuragan yang diajarkan oleh Gus Maksum kepada santri GASMI sangat khas dengan teknik-teknik praktis pamungkas yang mematikan. Fakta ini mulai terungkap pada momen-momen bersejarah pemberantasan PKI di Karesidenan Kediri dan Pesantren Lirboyo pada masa dekade 60-an.

Dibawah komando Gus Maksum, Pencak silat GASMI mulai menjelma menjadi salah satu pencak silat populer hingga tahun 80-an diberbagai kalangan bukan hanya di Pesantren Lirboyo saja namun populer di kalangan masyarakat Karesidenan Kediri.

Diusia yang semakin matang nama Gus Maksum semakin menjadi topik pembicaraan yang sangat populer diberbagai kalangan media nasional khususnya di oraganisasi Nahdlatul Ulama, banyak tokoh Ulama dan  Kiyai dari tubuh NU tertarik berkolaborasi dengan beliau dibidang bela diri, yang akhirnya mengandeng beliau untuk bersama-sama membentuk wadah Pencak Silat Nahdlatul Ulama

Pada 03 Januari beliau resmi menjadi Ketua Umum Pertama Pencak Silat NU Pagar Nusa sekaligus menjadi guru besar PSNU Pagar Nusa dan Pagar Nusa GASMI.

Gus Maksum dan PAGAR NUSA

Keahlian dibidang beladiri serta memiliki karisma luar biasa dikalangan para pendekar menggerakan hati Gus Maksum untuk menyatukan perguruan-perguruan dikalangan NU bersama beberapa tokoh lainya, kemudian terpilih menjadi Ketua Umum PSNU Pagar Nusa pertama sekaligus menjadi guru besar PSNU Pagar Nusa setelah dibentuk pada 03 januari 1986. 

Baca juga :

Tag :
Pagar Nusa, Nahdlatul ulama , Ahlusunnah wal jamaah , PN , NU , Banser , GP Ansor , Fatayat, Muslimat , PBNU , Sejarah Pagar Nusa , Gus Maksum , Santri NU, Sejarah berdirinya pagar nusa, sejarah pagar nusa, GASMI LIRBOYO