Thursday, September 30, 2021

SEJARAH LENGKAP BERDIRINYA PAGAR NUSA | Official Pencak Silat Indonesia

Kh.Suharbillah SH.LL.T (pengasuh pesantren An Najiyah Sidosermo surabaya) menjadi tokoh penting berdirinya PSNU Pagar Nusa. tokoh yang aktif dalam kegiatan ke-NU an ini sering bersua dengan tokoh ulama senior NU lainnya untuk mempererat ikatan silaturrahim, dan disinilah beliau menjumpai banyak aliran pencak silat yang diajarkan di kalangan pondok pesantren untuk bekal santri berdakwah agama, kepedulian akan pencak silat membawa Kh.Suharbillah memiliki gagasan untuk mengikat pencak silat tersebut menjadi satu wadah.

Pertemuan penting

Pada kesempatan yang tepat kala itu Kh.Suharbillah silaturahmi ke pesantren Lirboyo-kediri untuk bertemu dengan tokoh muda NU yang sangat terkenal ahli beladiri dan kanuragan, yaitu Kh.Abdullah maksum jauhari (Gus maksum), selanjutnya keduanya datang ke-kediaman Kh.Mustofa bisri di rembang jawa tengah, pada kunjungan yang bersifat silaturrahim ketiga tokoh ini disepakati untuk membuat sebuah gagasan membentuk organisasi besar sebagai wadah pencak silat yang dinaungi Nahdlatul ulama.

Ilustrasi

Pertemuan pertama

Pada 12 muharam 1406 M bertepatan pada tanggal 27 september 1985 bertempat diPonpes Tebu ireng jombang-jawa timur, diadakan pertemuan pertama  dan dihadiri para tokoh-tokoh ulama NU dan pendekar dari berbagai daerah seperti Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Cirebon, Kalimantan dan Kediri.

Kemudian surat keputusan resmi tim formatur untuk persiapan pembentukan organisasi pencak silat yang dinaungi Nahdlatul ulama yang akhirnya disahkan pada tgl 27 Rabiul awal 1406/10 desember 1985 berlaku sampai 15 januari 1986. pada pertemuan ini tercatat telah dihadiri beberapa ulama NU, tokoh-tokoh masyarakat dan pendekar-pendekar di daerah jawa timur dan luar derah jawa timur antara lain:
  • Kh. Abdurahman ustman dari jombang 
  • Kh. Muhajir dari kediri 
  • Kh. Atoillah dari surabaya 
  • Drs. Lamro dari ponorogo 
  • Timbul Jaya SH pendekar asal lumajang dll. 
Selain itu juga di hadiri oleh beberapa sesepuh tuan rumah (Ponpes Tebu Ireng - Jombang) yang berperan penting dalam memberikan nasehat sebagai penyempurna musyawarah sebuah organisasi salah satu diantaranya adalah KH.Syansuri badawi.

Pada pertemuan pertama ini menghasilkan beberapa poin peting diantara lain:
  1. Fatwa dari Kh. Syansuri badawi yang berbunyi: " Mempelajari silat hukumnya boleh dipelajari dengan tujuan perjuangan dan beladiri "
  2. Sepakat dibentuknya ikatan pencak silat sebagai wadah untuk mempersatukan dan mengikat berbagai pencak silat dibawah naungan NU.

Pertemuan Ke-dua

Musyawarah kedua diadakan di pondok pesantren lirboyo kediri-jawa timur pada tanggal 03 Januari 1986. dalam musyawarah ini dihadiri tokoh ulama dari jombang, ponorogo, nganjuk, cirebon, pasuruan, lumajang dan kalimantan hingga jawara-jawara karisidenan sekitar kediri dan jawa timur lainya. selain itu dihadiri pula utusan dari PWNU jawa timur K. Bukhori Susanto yang berasal dari kabupaten lumajang dan Kh.Suharbillah SH.LL.T pengasuh pondok pesantren An Najiyah Sidosermo Surabaya.

Dalam musyawarah ke-dua ini terlahir beberapa poin penting sebagai berikut

Sususnan Pengurus Pagar Nusa1

Struktur Harian pagar nusa pertama
  • Ketua Umum : KH. Abdullah maksum jauhari 
  • Sekretaris : Drs. H. Fuad anwar 
  • Ketua Harian : KH. Drs. Abdur rahman utsman 
  • Ketua I : H. Suharbillah, SH.LLT 
  • Sekretaris : Drs. H. Fuad Anwar 
  • Sekretaris I : Drs. Kuncoro 
  • Sekretaris II : Ashar Lamro 
Kesepakatan lain yang dihasilkan dalam pertemuan kedua
Hasil kesepakatan lainnya: 
  • Menetapkan Kh.Abdullah maksum sebagai ketua umum pencak silat NU Pagar Nusa pertama. dan beberapa jajaran kepengurusan yang tertera diatas. 
  • Nama pencak silat yang disepakati adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) diperoleh pada waktu audiensi dengan PWNU jawa timur yang diusulkan oleh KH. Anas thohir selaku PWNU jawa timur 
  • Kemudian pada waktu yang bersamaan disempurnakan dengan nama Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa yang merupakan kepanjangan dari Pagarnya NU dan Bangsa. Nama tersebut diusulkan secara langsung oleh KH. Mujib Ridlwan dari surabaya yang merupakan putra dari KH. Ridlwan abdullah tokoh ulama yang menciptakan lambang dari Nahdlatul ulama. 
  • Pembetukan Lambang/Simbol pagar nusa 
  • Setelah mufakat dan musyawarah kedua telah menemukan hasil dari apa yang ditujukan kemudian pencak silat NU pagar nusa mulai diperkenalkan di kalangan santri-santri di lirboyo dan sekitarnya ,mulai diadakan latihan pertama pagar nusa dipondok pesantren lirboyo, meski santri-santri dilirboyo sudah tidak asing lagi dengan pencak silat, karena terlebih dulu telah ada latihan aliran pencak silat GASMI (Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia) yang diasuh oleh Gus maksum, namun setelah pagar nusa resmi diperkenalkan sejak itu pula GASMI menjadi aliran pencak silat pertama yang terikat resmi dipagar nusa.
Beberapa aliran pencak silat lain yang tergabung dalam pagar nusa kala itu adalah
  • Pencak silat aliran Cimande dan Cikalong dari jawa barat 
  • Pencak silat GASMI dari kediri lirboyo 
  • Pencak silat Jiwa suci dari pesantren Al-maruf bandar lor kediri 
  • Asta Dahana pencak silat lokal kediri 
  • Pencak silat NH Perkasya (Nurul Huda Perkumpulan dua kalimat syahadat) dari popes tebu ireng jombang 
  • Prosegal silat tradisional dari blitar 
  • Aliran pencak silat Sapujagad 
  • Batara Perkasa 

Pertemuan ke-tiga

Pada pertemuan musyawarah yang ke-tiga kali ini selain pertemuan forum silaturrahim juga menghasilkan beberapa bahasan yang diantaranya:
  • Membahas perkembangan pencak silat NU pagar nusa di lingkungan masyarakat 
  • Pembenahan beberapa kekurangan dimusyawarah ke-dua salah satunya pembenahan dan penyempurnaan dari lambang baku pagar nusa. 
  • Dan rencana pembentukan susunan pengurus tingkat Nasional pencak silat NU pagar nusa 
  • PBNU membuat surat penghantar kesediaan ditunjuk menjadi pengurus, surat pengantar tersebut ditanda tangani oleh ketua umum PBNU Kh. Abdurrahman Wahid dan Rais Aam Kh. Ahmad Sidiq (Insya Allah tanda tangannya KH. Achmad Siddiq merupakan tanda tangan yang terakhir). 
  • Rencana diadakan Munas pagar nusa ke-I 

MUNAS I PAGAR NUSA

Musyawarah Nasional Pagar Nusa ke-I
dimana acara akbar ini diselenggarakan di Pesantren zainul hasan, daerah genggong kraksaan Probolinggo-Jawa timur, surat kesediaan ditempati ditanda tangani oleh KH. Saifurrizal. dan untuk penentuan tanggal pelaksanaan Musyawarah Nasional Pagar Nusa ke-I ditentukan oleh Kiai KH. Saifurrizal sendiri yaitu pada tanggal 20-23 September 1991 yang ternyata tanggal tersebut adalah 100 hari wafat beliau. sehingga pada waktu pembukaan diadakan tahlil terlebih dahulu.
Pada MUNAS keI ini disepakati beberapa penambahan dan perubahan pagar nusa diantaranya:

  • Sesuai dengan hasil Muktamar NU di Cipasung, Lembaga Pencak Silat NU Pagar Nusa (LPS-NU) berubah status dari lembaga menjadi badan otonom.
  • Kemudian pada Muktamar NU di lirboyo kediri status badan otonom kembali diubah menjadi lembaga.


Ilustrasi munas pagar nusa 1

MUNAS II PAGAR NUSA JAKARTA

Musyawarah Nasional Pagar Nusa ke-II
Dilaksanakan di Padepokan IPSI Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada tanggal 22 Januari 2000, yang diikuti perwakilan dari wilayah-wilayah IPS NU Pagar Nusa yang ada diseluruh Indonesia, antara lain :
  • Jawa Timur
  • Jawa Tengah
  • Jawa Barat
  • Lampung
  • Riau
  • Bali
  • Kalimantan
  • Sulawesi
    Pengurus harian PN pertama

    Khusus untuk jawa timur yang merupakan basis sentral pengembangan IPS-NU Pagar Nusa mengerhakan seluruh cabang-cabang yang ada di 35 Kabupaten/Kota se-jawa timur dan perwakilan dari Pondok pesantren untuk ikut serta dalam pelaksanaan MUNAS II yang diadakan di Jakarta. Pada MUNAS II ini dibuka oleh KH. Abdurrahman wahid yang pada saat itu adalah Presiden RI ke-IV.

    Agenda yang dibahas dalam MUNAS II antara lain :
    • Organisasi : membahas masalah peraturan dasar dan peraturan rumah tangga (PD/PRT) IPS NU Pagar Nusa 
    • Ke-PASTI-an : membahas masalah PASTI dan perangkat yang lain yang meliputi seragam dan atributnya, keanggotaan, dan kepelatihan 
    • Teknik dan Jurus : membahas, menggali dan menyempurnakan jurus-jurus yang sudah dimiliki oleh IPS NU Pagar Nusa yang kemudian didokumetasikan dalam bentuk Hard Copy (buku) dan Soft Copy (kaset VCD). 
    • Penentuan seragam baku pagar nusa
    Seragam-seragam resmi yang anggota pagar nusa antara lain:
    • Seragam Atlit 
    • Baju dan celana berwarna hitam dengan badge IPSI didada sebelah kanan dan badge Pagar Nusa didada sebelah kirim dilengkapi sabuk kebesaran warna hijau diikatkan dengan simpul hidup disebelah kanan.
    • Seragam Pasukan Inti (PASTI) Putra
    • Kemeja lengan panjang berwarna hitam, celana warna hitam, sepatu hitam PDH dengan memakai atribut yang telah ditentukan. seperti peci hitam dan identitas pagar nusa
    • Seragam Pasukan Inti (PASTI) Putri 
    • Blaser (jas) berwarna hitam, jilbab hitam, celana hitam dan memakai sepatu PDH berwarna hitam dengan atribut yang telah ditetapkan.
    • Seragam Pengurus 
    • Baju dan celana warna hitam, memakai jas warna putih berkopyah hitam dan bersepatu PDH warna hitam dengan atribut identitas pagar nusa
    • Seragam Dewan Khos 
    • Seperti seragam pengurus ditambah dengan symbol khusus
    • Seragam Kebesaran 
    • Jubah warna hitam yang dipakai hanya pada waktu kegiatan nasional. 

    Tag :
    Pagar Nusa, Nahdlatul ulama , Ahlusunnah wal jamaah , PN , NU , Banser , GP Ansor , Fatayat, Muslimat , PBNU , Sejarah Pagar Nusa , Gus Maksum , Santri NU, Sejarah berdirinya pagar nusa, sejarah pagar nusa, GASMI LIRBOYO.

    Berapa sumber dikutib dari sini