Belum usai membahas teka-teki misteri asal muasal Silek Minangkabau karena keterbatasan referensi dan sumber terkait asal muasal silek minangkabau, kali ini Official-pencaksilat akan menulis tentang penyebaran Silek Minangkabau ke berbagai negara. Penyebaran dari wilayah negara terdekat dengan Indonesia.
Baca selengkapnya ulasan Misteri Silek Minangkabau
Singapura
Posisi Singapura atau dahulu disebut Tumasik yang strategis membuat wilayah ini dikunjungi oleh berbagai bangsa semenjak dahulu kala. Silek Minangkabau telah menyebar ke sana sekitar tahun 1160 fakta ini ditandai dengan gelombang migrasi bangsa Melayu dari Minangkabau ke wilayah Tumasih (Singapura).
Source | minangkabaunews |
Malaysia
Penyebaran Silek Minangkabau di Malaysia terjadi akibat migrasi penduduk Minangkabau ke Malaka pada abad ke 16 dan juga karena adanya koloni Minangkabau di Negeri Sembilan. Silek Pangian, Sitaralak, Silek Luncur juga berkembang di negeri jiran hingga saat ini. Silat Cekak, salah satu perguruan silat terbesar di Malaysia juga memiliki unsur-unsur aliran Silek Minangkabau, seperti silek Luncua, Sitaralak, kuncian Kumango dan Lintau di dalam materi pelajarannya silatnya. ini menjadi bukti silek Minangkabau sangat mudah penyebaranya keberbagai negara karena faktor imigrasi penduduk Minangkabau.
Filipina
Penyebaran Islam ke Mindanao, yang dilakukan oleh Raja Baginda, keturunan Minangkabau dari Kepulauan Sulu pada tahun 1390. Penyebaran ini mungkin akan mengakibatkan penyebaran budaya Minangkabau, termasuk silat ke wilayah Mindanao. Hingga artikel ini dipublikasikan bukti-buktinya masih dalam pengkajian para ahli sejarah.
Brunei Darussalam
Seiring dengan perjalanan bangsawan dan penduduk Minangkabau ke Negeri Brunei. Seperti yang sudah dijelaskan pada awal tulisan ini, bahwa silek adalah bagian dari budaya Minangkabau, oleh sebab itu mereka yang pergi merantau akan membawa ilmu beladiri ini ke mana pun, termasuk ke Brunei Darussalam. Kajian hubungan silek Minangkabau dan Brunei masih dibutuhkan, namun yang pasti, para pemuka kerajaan Brunei memiliki pertalian ranji dengan raja-raja di Minangkabau. Ada dugaan bahwa Awang Alak Betatar, pendiri kerajaan Brunei (1363-1402) yang gagah berani berasal dari Minangkabau karena gelar-gelar dari saudara-saudara dia mirip dengan gelar-gelar dari Minangkabau, namun catatan tertulis diketahui bahwa migrasi masyarakat Minangkabau berawal dari pemerintahan Sultan Nasruddin Sultan Brunei ke-15. tahun 1690-1710 yang ditandai dengan tokoh yang bernama Dato Godam (Datuk Godam) atau Raja Umar dari keturunan Bandaro Tanjung Sungayang, Pagaruyung.