Saturday, October 23, 2021

RAHASIA JURUS HARIMAU TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH | Official Pencak Silat

Jurus Harimau di Tapak Suci merupakan salah satu jurus mematikan yang menjadi salah satu andalan para Pesilat Tapak Suci, semua gerakan serangan, tangkisa hinga kincianya merupakan jurus mematikan lawan, bagi pesilat yang memiliki fisik kuat dan lincah Jurus Harimau ini sangat cocok untuk dipelajari dan diasah hingga pengguna benar-benar maksimal memperagakanya, Jurus Harimau ini diciptakan oleh Pendekar Besar Chusnan David pada tahun 1992.

official-pencaksilat
Chusan David


Pendekar Besar Chusnan David lahir di Surabaya pada tahun 1945. Sebelum masuk menjadi anggota Tapak Suci, beliau adalah anggota perguruan Silat Lembaga Seni dan Budaya Indonesia pada tahun 1965, yang kini lebih dikenal menjadi perguruan silat Perisai Putih. Pendekar Chusnan David juga pernah belajar di Perguruan SH Terate. Namun dengan alasan akidah beliau tidak melanjutkan bergabung dengan SH Terate. Selain belajar Silat, Pendekar Chusnan David juga pernah belajar Judo dan Jujitsu.

Baca juga :


TAPAK SUCI SURABAYA

Pada periode 1960-an Muhamaddiyah Surabaya membutuhkan Latihan Beladiri kemudian salah seorang yang mendapat kepercayaan untuk melatih Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara adalah Agus Tcik yang kemudian melakukan pembinaan dan latihan bela diri pada akhir tahun 1961, bertempat di Madrasah al Mufidah (Masjid Taqwa), Jl. Kampung Baru Nur Anwar Gang I (sekarang Jl. Kalimas Udik), Surabaya.  Namun pelatihan beladiri tersebut tidak dilanjutkan, karena Agus Tcik dipindah tugaskan ke Sulawesi. Dengan pindahnya Agus Tcik, segala kegiatan bela diri dalam lingkungan Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara terhenti.



TUNAS MELATI SURABAYA

Pada awal tahun 1963, Madrasah Al-Mufidah kedatangan seorang ustaz alumni dari Muallimin Yogyakarta yang juga merupakan seorang pelatih bela diri yaitu M. Yazid. yang kemudian mendirikan pelatihan beladiri atas ijin  K.H. Ainur Rofiq Mansyur, kemudian dibentuklah sebuah Organisasi Bela Diri Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara dengan nama TUNAS MELATI.


Pada awal tahun 1966, Pemuda Muhammadiyah Surabaya menyelenggarakan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI). Salah satu cabang olahraga yang diperlombakan adalah Pencak Silat. Dalam memakmurkan cabang olahraga ini, ternyata Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara tidak mempunyai atlet/pesilat yang bisa diandalkan untuk meraih juara. Atas usul dari salah seorang aktivis Tunas Melati yang juga merupakan paman dari Pendekar Chusnan David, perwakilan dari Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara dalam cabang Pencak Silat akhirnya dipercayakan kepada Seorang Pemuda bernama Chusnan David yang saat itu masih berusia 19 tahun. 

Chusnan David memilih sendiri partner Silatnya. Dari beberapa calon pesilat diuji muncul pemuda bernama Alimun (pesilat dari pencak Tradisional jawa). Alimun diuji dan lulus memenuhi kualifikasi menjadi partner Silat Chusnan David.

Dalam ajang PORSENI pasangan Chusnan David dan Alimun berhasil meraih predikat sebagai Juara I untuk semua jenis kategori lomba Pencak Silat, “Kembangan Tangan Kosong dan bersenjata”, juga Juara I berpasangan dengan Alimun untuk jenis “Berpasangan Tangan Kosong”. namun setelah itu M. Yazid mengundurkan diri sebagai pelatih Tunas Melati di Madrasah al Mufidah (Masjid Taqwa).


TUNAS MELATI DAN TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH

Pada pertengahan tahun 1966 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya menunjuk Chusnan David menjadi pelatih beladiri untuk Pemuda Muhammadiyah menggantikan M. Yazid  untuk mengembangkan Tunas Melati di Madrasah al Mufidah (Masjid Taqwa) surabaya.

Pada pertengahan tahun 1966, Tapak Suci Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pagelaran Pencak Silat bertempat di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jl. Bubutan, Surabaya. yang sekaligus menandai awal bergabungnya Tunas Melati dengan Tapak Suci Muhammadiyah Yogyakarta yang dipusatkan untuk di Surbaya.

Chusnan David selaku pembina Tapak Suci Surabaya menjalani pelatihan rutin di Yogyakarta untuk mematangkan seluruh materi Tapak Suci.


PENYEMPURNAAN KURIKULUM TAPAK SUCI DAN LAHIRNYA JURUS HARIMAU TAPAK SUCI

Pendekar Besar Barie Irsjad Tapak Suci Yogyakarta melihat bakat luar bisa dalam diri Chusnan David sehingga mempercayakan Shusnan untuk melengkapi kurikulum keilmuan Tapak Suci. hanya kurun waktu 2 bulan pemusatan latihan di Yogyakarta Chusnan David mampu menciptakan Jurus Harimau 1 dan 2 yang bersifat agresif dan mematikan. karena banyak  menerapkan gerakan Judo dan Jujitsu.

Menurut pendekar Chusnan David, manusia berlatih ilmu beladiri bertujuan untuk mencapai ketajaman reflex action dan reflex automatic action dalam mempertahankan diri. Karena pada dasarnya manusia sudah memiliki insting (naluri) dan intuisi membela diri sejak lahir ketika manusia mendapatkan suatu ancaman. Manusia memiliki 4in yang harus dipahami ; Inisiatif, intuisi, insting, inspirasi. Ukuran kemampuan beladiri seseorang tidak bisa diukur dari berapa lamanya latihan. Tapi yang menjadi ukuran adalah seberapa intensif seseorang itu berlatih.

Pesan dari pendekar Chusnan David. “Berlatihlah untuk mencari ilmu dan beramalah dengan ikhlas tidak untuk mencari jabatan. Karena Semakin tinggi ilmu yang kita miliki akan menjadikan kita merasa semakin tidak banyak ilmu yang kita ketahui.... Gelar Pendekar tidak perlu dikejar karena gelar pendekar adalah anugrah. Sejatinya pendekar adalah orang yang telah berjasa pada masyarakat".

Tag:
Sejarah berdirinya Tapak Suci, Sejarah Tapak Suci, Arti lambang Tapak Suci Putera Muhammadiyah, sejarah Tapak Suci Putera Muhammadiyah, lagu resmi Tapak Suci Putera Muhammadiyah, jurus Tapak Suci Putera Muhammadiyah, rahasia jurus Tapak Suci Putera Muhammadiyah, rahasia jurus PSHT, Rahasia jurus Pagar nusa, Rahasia jurus IKSPI Kera Sakti, Rahasia Jurus SH Winongo, Pagar Nusa, GASMI, Sejarah Gasmi, Lambang Gasmi, Arti Lambang Gasmi, Ati Logo Gasmi, Gasmi vs PKI, Gasmi Gus Maksum, Gasmi 1966, Gasmi Kediri, Sejarah Pagar Nusa, Lambang Pagar Nusa, Arti Lambang Pagar Nusa Gasmi