KH. Suharbillah |
Biografi
KH. Suharbillah salah satu ulama muda NU yang berperan penting mendirikan PSNU Pagar Nusa pada 03 januari 1986, beliau lahir di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa timur pada tahun 1948 dan wafat pada 25 Agustus 2014 pukul 20.00 di Sedayu, Gresik, Jawa timur.
Baca juga :
- Biografi Gus Maksum
- Biografi KH. Fuad Anwar (2007-2012)
- Biografi Aizzudin Abdurrahman (2012-2017)
- Biografi Gus Nabil Haroen (2017-2022)
Sejarah Pencak Silat NU Pagar Nusa
Pendidikan
KH. Suharbillah lebih banyak menghabiskan jenjang pendidikan di pesantren beliau menimba ilmu di Pondok Pesantren Kedungulo, Kediri. Kemudian beliau ke surabaya untuk melanjutkan pendidikannya di IAIN. Setelah itu beliau kembali ke Pondok Kedungulo baru saja setahun beliau kembali ayahnya wafat, lalu KH. Suharbillah mengikuti jejak kakanya menjadi anggota KKO AL (Sekarang Marinir AL).
Pengasuh Ponpes An Najiyyah
Walalupun beliau kuliah di IAIN beliau tetap mengaji di pesantren, maka pada saat beliau menimba ilmu di IAIN beliau memilih untuk tetap nyantri di Pesantren Sidoresmo. Tidak kerasa beliau sudah 37 tahun menjadi santri di Pesantren yang didirikan oleh Sayid Ali Ashghar, putra Sayid Sulaiman Bethek, Mojoagung, Mojokerto. Bahkan sudah 35 tahun beliau dipercaya sebagai kepala di lingkungan Yayasan An Najiyyah.
Peran di PSNU Pagar Nusa
KH. Suharbillah menjabat sebagai ketua Pagar Nusa pusat priode kedua (2003-2007) setelah Gus Maksum Jauhari wafat.
Jauh sebelum beliau menjadi ketua umum PSNU Pagar Nusa, jejak rekam KH. Suharbillah dipagar nusa tidak diragukan lagi, bersama-sama dengan koleganya yaitu Gus Maksum pada masa itu menjadi tokoh-tokoh penting terbentuknya PSNU Pagar Nusa yang saat ini menjadi salah satu perguruan pencak silat terbesar diindonesia dibawah naungan Nahdlatul Ulama.
Perjuangan dan sumbangsih beliau dibidang spiritual secara totalitas membawa perguruan PSNU Pagar Nusa menjadi organisasi perguruan pencak silat yang sangat disegani, perkebangannya hingga artikel ini ditulis pagar nusa sudah sangat pesat, tidak hanya dibentuk kepengurursan diseluruh tingkat kabupaten/kota diwilayah indonesia saja, PSNU Pagar Nusa kini memiliki beberapa cabang istimewa mancanegara.
Pesan moral KH. Suharbillah
Dikutip dari (pagarnusa.online) Kiai yang bersentuhan langsung dengan bidang spiritual ini atau dalam bahasa Agama ilmu hikmah adalah sosok Guru Besar Pagar Nusa yang saat itu beliau menjadi pengajar di Pondok Pesantren Sidoresmo, Surabaya. Beliau dikenal sebagai Kiai dan Pendekar Pencak Silat, Menurut Beliau ” Pencak Silat agar lebih kuat harus dilengkapi dengan ilmu batin, doa, tirakat dan wirid”. Maraknya ilmu supranatural pada tahun 2004 yang menggelisahkan masyarakat pada umumnya dan kalangan ulama khsuusnya.
Bukan hanya penggunaanya didalam keagamaan dikhawatirkan untuk memamerkan keahlian supranatural dan menjadi akses negatif yang mencoreng mentalitas dan akidah ummat islam. Menurut beliau ,” Maraknya bisnis supranatural saat ini tidak terlepas dari budaya yang instan di masyarakat, ” Sekarang ini pada umumnya masyarakat ingin serba praktis dan instan, ingin mendapatkan kemampuan dan kekuatan, tapi tidak mau belajar dan bersusah payah,” ungkapnya.
Akhirnya munculah orang-orang yang mengaku mempunyai kekuatan gaib, tentu dengan imbalan uang, sehingga dapat mendadak sakti. Biasanya orang tersebut merubah namanya untuk menambah daya pikat masyarakat. Dan lebih parahnya ilmu yang mereka pelajari hanya sepotong-potong. Tentunya ini sangat berbahaya, Sebab dengan pengajaran yang singkat biasanya tidak dilengkapi dengan ilmu tauhid dan ahlaq.
Tag :
Pagar Nusa, Nahdlatul ulama , Ahlusunnah wal jamaah , PN , NU , Banser , GP Ansor , Fatayat, Muslimat , PBNU , Sejarah Pagar Nusa , Gus Maksum , Santri NU, Sejarah berdirinya pagar nusa, sejarah pagar nusa, GASMI LIRBOYO. KH. Suharbillah ,